Jumat, 27 Maret 2009

Pantai Pelabuhan Ratu: Panorama Keindahan Laut Berselimut Mistik



“… keunikan dan keistimewaan Pantai Pelabuhan Ratu sesungguhnya tetap menjadi daya tarik yang tiada duanya bagi wisatawan. Keindahan panorama alam perairan pinggiran Laut Selatan itu, berpadu dengan cerita mistik tentang seorang Ratu penguasa Laut Selatan adalah fenomena yang tidak dimiliki pantai-pantai lain di manapun juga.”

Setelah menempuh perjalanan selama lebih-kurang 5 jam dari Jakarta, kami tiba di obyek wisata pantai yang berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pantai Pelabuhan Ratu, demikianlah masyarakat menamai tempat ini. Panorama keindahan langsung menyambut setiap pengunjung sejak awal memasuki areal pantai teluk yang amat termashur di dekade-dekade lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, kepopuleran Pantai Pelabuhan Ratu agak menurun terutama disebabkan terbukanya akses jalan ke obyek wisata pantai di daerah lainnnya, seperti ke Pantai Carita di Provinsi Banten. Kemudahan menjangkau Pantai Carita dan tersediannya fasilitas wisata di sana menjadikan warga Jakarta dan wisatawan lain cenderung memilih Pantai Carita sebagai tujuan berliburnya bersama keluarga.

Jarak tempuh yang cukup panjang dari Jakarta dan kesulitan akses ke lokasi Pantai Pelabuhan Ratu cukup menyulitkan wisatawan untuk mengunjungi Pantai Pelabuhan Ratu yang terletak di selatan Kota Sukabumi. Namun demikian, keunikan dan keistimewaan Pantai Pelabuhan Ratu sesungguhnya tetap menjadi daya tarik yang tiada duanya bagi wisatawan. Keindahan panorama alam perairan pinggiran Laut Selatan itu berpadu dengan cerita mistik tentang seorang ratu penguasa laut di selatan Pulau Jawa itu merupakan fenomena yang tidak dimiliki pantai-pantai lain di manapun juga.

Pantai Pelabuhan Ratu terbentang cukup panjang menghadap lautan Indonesia bagian selatan. Pantai ini terdiri atas pantai landai berpasir, pantai bebatuan, pantai curam, dan pantai dengan karang-karang terjal. Di beberapa bagian pantai kita bisa menemukan persawahan penduduk yang langsung berbatasan dengan garis laut, sebuah pemandangan yang unik dan menarik. Suara deburan ombak memecah di pantai menambah semarak suasana alam sekitar, ditambah rimbunnya hutan cagar alam di beberapa bagian di pinggiran pantai memberi keteduhan dan segarnya suasana pinggiran perairan ini. Selain untuk menikmati pemandangan alam pantai, banyak pengunjung ke sini khusus untuk mencicipi makanan khas lautnya yang bahan-bahannya merupakan hasil tangkapan para nelayan di pantai tersebut. Secara keseluruhan, sajian keindahan pantai mampu menghapus segala kepenatan yang melanda sepanjang perjalanan tadi.

Makam Nyai Roro Kidul

Di balik keindahan yang terpancar, Pantai Pelabuhan Ratu juga menyimpan cerita mistis dari legenda Penguasa Pantai Selatan, Nyai Mas Ratu Dewi Roro Kidul atau sering kita dengar dengan sebutan Nyai Roro Kidul. Memang selama ini terdapat berbagai versi cerita mengenai Nyai Roro Kidul yang berbeda satu sama lain. Akan tetapi esensi setiap cerita itu sama, masyarakat sekitar pantai amat percaya bahwa lautan lepas yang terlihat dari bibir pantai dihuni dan dikuasai oleh Nyi Roro Kidul dan banyak membantu masyarakat, terutama nelayan yang melaut di sana. Nyai Roro Kidul telah menjadi bagian dari hidup mereka dari generasi ke generasi. Sebagai ucapan terima kasih sang Nyai, masyarakat dan para nelayan sekitar pantai sering menggelar ritual-ritual yang sangat unik.

Di daerah itu, konon terdapat komplek makam yang salah satu dari sekian makam tersebut dipercaya adalah tempat Nyai Roro Kidul dikebumikan. Makam ini tepatnya berada 20 km dari Pelabuhan Ratu yaitu Pantai Hawu, sebuah pantai yang mempunyai tebing-tebing yang menjorok ke laut. Menurut cerita masyrakat sekitar, bahwa salah satu tebing tersebut merupakan tempat Nyai Roro Kidul menghabiskan sisa hidupnya. Saat itu, Nyai sangat tersiksa dengan penyakit yang dideritanya. Akibat sakit yang tak kunjung juga sembuh itu, ia terpaksa mengakhiri hidupnya dengan menceburkan dirinya ke laut. Ajaib…, Nyai Roro Kidul menjelma menjadi wanita yang sangat cantik dan mempunyai kesaktian mandraguna yag sangat tinggi. Di makam Ratu Penguasa Pantai Selatan ini terdapat ruangan khusus. Ruangan yang didominasi dengan warna merah itu, terdapat lukisan yang besar menggambarkan sosok Nyi Mas Ratu Dewi Roro Kidul. Selain itu, di sebelah makamnya terdapat juga Eyang Jalah Mata, Eyang Sanca Manggala dan Eyang Syeh Husni Ali.

Peristrahatan Presiden dan Penyu

Ternyata, Pantai Pelabuhan Ratu juga menyimpan cerita menarik tentang mantan orang nomor satu di negeri ini, yakni Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Di tempat ini kita bisa menjumpai istana peristirahatan Presiden RI pertama itu. Sebuah istana yang dibangun pada 1960 dan memiliki panorama yang amat bagus. Sukarno juga pernah mendirikan tempat peristirahatan lainnya di sini pada Tahun 1970 tepatnya di Tanjo Resmi. Tidak hanya itu, Beliau juga mendirkan hotel megah di lokasi itu yang diberi nama Samudera Beach Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia, bersamaan dengan pembangunan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel dan Toko Serba Ada "Sarinah", yang kesemuanya menggunakan dana pampasan perang dari Jepang.

Di kawasan Pelabuhan Ratu, terdapat sembilan titik lokasi untuk berselancar, yaitu di Batu Guram, Karang Sari, Samudra Beach, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh sampai Ujung Genteng. Masing-masing pantainya mempunyai ombak dengan karakteristik sendiri. Kegiatan olahraga lainnya, yang unik dan terbilang langka ada di sini, yakni Arung Gelombang. Keberadaan olahraga air yang satu ini di Pantai Pelabuhan Ratu terbilang sangat baru, dan mungkin satu-satunya di Indonesia, bahkan di dunia. Pemerintah Daerah setempat dalam dua tahun terakhir telah mencoba melaksanakan event Arung Gelombang dengan mengundang peserta dari daerah lain, bahkan pernah juga diikuti oleh peserta dari luar negeri.

Pantai Pelabuhan Ratu juga terkenal sebagai tempat bertelur dan berbiaknya penyu. Sebagaimana diketahui bahwa penyu adalah salah satu jenis hewan laut yang mulai terancam punah, dan karenanya termasuk salah satu binatang yang dilindungi di dunia. Kita berharap agar masyarakat sekitar pantai untuk terus menjaga dan melindungi ekosistem penyu-penyu agar tidak punah di Pantai Pelabuhan Ratu. Selain itu, bagi Pemerintah setempat diharapkan agar terus memantau keadaan hewan langka ini dari tangan-tangan jahil yang mencoba menangkap untuk dikonsumsi daging dan telurnya. Rumah (kulit) penyu sering dijadikan hiasan yang mahal harganya, sehingga banyak diburu manusia. Marilah kita sama-sama melestarikan kekayaan yang terdapat di Bumi Pertiwi ini agar tidak punah ditelan zaman. Bila bukan kita, siapa lagi…? (teks & foto: Yosef Ferdyana)

Read More......

Daftar tempat pariwisata di Toba - Samosir


Pariwisata Danau Toba

  • Air terjun Sigura-gura terkenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air dan sebagai Arena Arung Jeram Tingkat Internasional.
  • Pusat Perbelanjaan Nasional. Kelihatannya seperti sederetan Rumah Tradisional, terletak di pusat Balige. Gedung perbelanjaannya dihias dengan ornamen dan arsitek Batak.
  • Pantai Ajibata. Ajibata dikenal dengan pantai dan suatu tempat yang sangat penting sebagai pintu gerbang dan daerah transit jika kita ingin ke Samosir melalui ferri atau kapal. Perjalanan Ajibata - Samosir membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
  • Tomok adalah gerbang bagian Timur dari Pulau Samosir. Atraksi-atraksi dan objek wisata yang menarik perhatian wisatawan Nusantara maupun Mancanegara seperti : Sigale-gale, Makam Raja Sidabutar, Batu Kursi, Rumah Tradisional Siallagan, Pertunjukan Tari Tradisional.
  • Makam Sisingamangaraja di Pagar Batu Balige. Orang Batak telah mengambil bagian dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Sisingamangaraja adalah salah satu pahlawan tanah Batak.
  • Pusuk Buhit mempunyai nilai kebudayaan yang tinggi khususnya bagi orang Batak. Dengan ketinggian 4000m dari permukaan air, diyakini bahwa tempat ini adalah pemukiman nenek moyang orang Batak yang diturunkan dari langit oleh “Mula Jadi Nabolon” (Tuhan Yang Maha Esa). Nenek moyang orang Batak (Siraja Batak adalah manusia yang pertama kali diturunkan di Pusuk Buhit) dan dari sanalah menyebar ke seluruh dunia, oleh karena itu dianggap sebagai tempat asal mula orang batak. Pegunungan dan panorama yang menarik menambah keindahan pemandangan. Bediri pada Puncak Pusuk Buhit, kita akan dapat menikmati pemandangan di kaki Pusuk Buhit yang dikenal sebagai Tempat Asal Usul Orang Batak. Di kaki Pusuk Buhit telah dibangun Rumah Tradisional untuk mengingatkan kita akan nilai-nilai sejarah budaya Batak.
  • Pulau Tulas. Menaiki Gunung Pusuk Buhit atau bepergian melalui kapal, kita dapat melihat sebuah pulau kecil yang belum disentuh oleh manusia dan dinamakan Pulau Tulas yang berada di sebelah barat Kota Pangururan.
  • Pemandian Air Panas Pangururan terletak pada kaki Pusuk Buhit yang bersumber dari kaki gunung. Airnya mengandung belerang dan panas sehingga diakui kemampuannya dapat menyembuhkan penyakit-penyakit kulit.
  • Museum Balige dan Arjuna (berada di Laguboti).
  • Dolok Tolong adalah sebuah gunung terkenal di Balige. Menurut sejarahnya Puncak gunung Dolok Tolong ini digunakan Pahlawan Sisingamangaraja sebagai tempat peristirahatan selama perjuangannya melawan kolonial Belanda.
  • Rumah Budaya Jangga Dolok. Daerah pemukiman rumah batak yang disertai dengan Ornamen Batak Asli Tradisional dapat dijumpai di Jangga Dolok sekitar 38 km dari kota Balige. Rumah Tua Jangga Dolok berumur sekitar 200 tahun telah dihuni oleh 8 generasi sampai sekarang. Disamping itu kita akan mendapatkan bermacam corak dan warna Ulos/sejenis pakaian adat hasil buatan tangan, kita dapat melihat penduduk setempat membuat / menenun Ulos. Jangga Dolok berdekatan dengan lahan Pertanaian Padi, Kopi, Jagung dan Jahe serta Peternakan.
  • Taman Eden 100. Perjalanan 30 menit dari kota Balige kita akan menjumpai Kecamatan Lumban Julu, suatu daerah yang penuh dengan kekayaan alam yang terdapat pada lokasi wisata di Taman Eden 100. Taman Eden 100 mempunyai 100 jenis pohon buah-buahan yang bisa dikonsumsi oleh manusia. Tempat wisata ini digolongkan kepada Agro dan Eko Wisata. Disamping terdapat 100 jenis pohon buah-buahan, juga terdapat tempat menarik lainnya seperti : Panjat Gunung, Air Terjun Tingkat 7 (tujuh), Rumah Tarzan, Goa Kelelawar, Harimau dan bermacam-macam jenis Anggrek yang belum diketahui jenisnya dan tersedia juga tempat untuk Camping
  • Gua Sangkal ini digunakan sebagai tempat menganyam tikar, khususnya pada malam hari. Tempat ini sudah tidak asing lagi bagi para wisatawan.
  • Pulau Tao adalah sebuah pulau kecil yang membutuhkan 5 menit perjalanan dari desa Simanindo, pulau ini sudah mempunyai restoran,rest house, penginapan dan sangat cocok untuk tempat istirahat, pulau ini ditawarkan sebagai tempat berinvestasi.
  • Tuktuk Siadong juga dianggap sebagai rumah bagi wisatawan, segala pelayanan untuk wisatawan dapat dipenuhi dimana-mana, sperti : Hotel, Restoran, Diskotik, Night Club. Tuktuk Siadong dapat dicapai dengan menyeberangi Danau Toba dari Tiga Raja atau Ajibata melalui ferri atau kapal. Penyeberangan dapat dilaksanakan setiap jam dan kegiatan masyarakat sehari-harinya berhubungan dengan kepariwisataan seperti menjual souvenir-souvenir di tempat objek wisata.

Read More......

Senin, 02 Maret 2009

Just 3 words


* 3 Hal dalam hidup yg tidak bisa kembali :
1. Waktu
2. Kata-Kata
3. Kesempatan

*3 Hal yg dapat menghancurkan hidup seseorang :
1. Kemarahan
2. Keangkuhan
3. Dendam

*3 Hal yg tidak boleh hilang
1. Harapan/Obsesi
2. Keikhlasan
3. Kejujuran

*3 Hal yg paling berharga :
1. Kasih
2. Keluarga/Sahabat
3. Kebaikan

*3 Hal dalam hidup yg tak pernah pasti :
1. Kekayaan
2. Kesuksesan
3. mimpi

*3 Hal yg membentuk karakter seseorang :
1. Komitmen
2. Ketulusan
3. Kerja keras

Read More......